About me

SST BERISIK, CUMIL LAGI BELAJAR @syifafarahdhia_ @syifafarahdhia_ @syifafarahdhia_ WELCOME TO OUR FAMILY ZIGGY ZAGA

Selasa, 07 Mei 2019

MASUKNYA KEBUDAYAAN DAN AGAMA HINDU-BUDHA KE INDONESIA

Agama Hindu
Agama hindu diperkirakan muncul di India antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia. Terjadi percampuran antara kebudayaan bangsa arya (pendatang) dan bangsa dravida (penduduk asli india) yang menghasilkan kebudayaan hindu.

Perkembangan agama hindu di india pada hakikatnya dapat dibagi menjadi 4 fase:
1.Zaman Weda (1500 SM)
2.Zaman Brahmana (1000-750 SM)
3.Zaman Upanisad (750-500 SM)
4.Zaman Buddha (500 SM – 300 M)

Dewa tertinggi agama hindu: trimurti (brahma, wisnu, siwa)
Agama hindu adalah: agama monoteistis (hanya mengenal satu tuhan yang maha esa)
Kitab suci agama hindu: weda
Tempat ibadah: pura
Hari raya: nyepi

Agama Buddha
Agama buddha merupakan perkembangan lebih lanjut dari agama hindu. Awalnya agama buddha bukanlah agama, melainkan ajaran dari seseorang yang telah memperoleh pencerahan bernama Siddartha Gautama.

Kitab suci agama buddha: Tripitaka
Tempat ibadah: Vihara
Hari raya: Waisya

PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang letaknya strategis, berada di jalur pelayaran yang menghubungkan negara-negara barat dan timur.


Berlabuhnya kapal-kapal dagang berbagai bangsa membuat masyarakat indonesia tidak dapat menghindar dari pengaruh luar.

Hubungan dagang antara indonesia dan india diawali sejak tahun 1 M. Hubungan perdagangan ini diikuti pula dengan hubungan kebudayaan seperti agama, sistem pemerintahan, sosial dan budaya sehingga terjadi percampuran kebudayaan diantara 2 bangsa tersebut.

Hubungan itu membuat bangsa indonesia mengenal agama hindu dan buddha.

Teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan hindu-buddha ke indonesia:
-Teori Waisya
-Teori Ksatria
-Teori Brahmana
-Teori Arus Balik

Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N. J. Krom, didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar datangnya bangsa india ke indonesia adalah untuk berdagang.

Golongan terbesar yang datang ke indonesia adalah para pedagang india (kasta waisya). Mereka bermukim di indonesia, bahkan menikah dengan orang indonesia, dan kemudian aktif melakukan hubungan sosial tidak hanya dengan dengan masyarakat indonesia secara umum tetapi juga dengan pemimpin kelompok masyarakat.

Lewat interaksi itu mereka menyebarkan dan memperkenalkan agama dan kebudayaan mereka.

Teori Ksatria
Menurut teori yang dikemukakan F.D.K. Bosch ini, pada masa lampau di india sering terjadi perang antar golongan. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang lantas meninggalkan india.

Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya hindu.

Teori Brahmana
Menurut teori yang dikemukakan J.C. Van Leur ini, para brahmana datang dari india ke indonesia atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi (mengesahkan) kekuasaan mereka sehingga setaraf dengan raja-raja di india.

Teori ini didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan bercorak hindu di indonesia, terutama prasasti-prasasti berbahasa sanskerta dan huruf pallawa.


Di india, bahasa dan huruf tersebut hanya digunakan dalam kita suci weda, dan upacara keagamaan, dan hanya golongan brahmana yang mengerti dan menguasainya.

Teori Arus Balik
Menurut teori yang dikemukakan oleh G. Coedes ini, berkembangnya pengaruh dan kebudayaan india ini dilakukan bangsa indonesia sendiri.

Bangsa indonesia mempunyai kepentingan untuk datang dan berkunjung ke india, seperti mempelajari agama hindu dan buddha. Sekembalinya dari india, mereka membawa-serta pengetahuan tentang agama dan kebudayaan di india.

Sementara itu, sekitar abad ke-5 M agama buddha mulai di kenal di indonesia.

Pada akhir abad ke-5, seorang biksu buddha dari india mendarat di sebuah kerajaan di pulau jawa, tepatnya di jawa tengah sekarang.

Pada akhir abad ke-7, i tsing peziarah buddha dari tiongkok berkunjung ke pulau  sumatera, kala itu disebut swarnabhumi, tepatnya di kerajaan sriwijaya. Ia menemukan bahwa buddhisme diterima luas oleh rakyat, dengan sriwijaya sebagai pusat penting pembelajaran buddhisme.

Pada pertengahan abad ke-8, jawa tengah berada dibawah kekuasaan raja-raja dinasti syailendra yang merupakan penganut buddha. Mereka membangun berbagai monumen buddha di jawa, seperti candi borobudur. Monumen ini selesai dibangun awal abad ke-9.

Gambar terkait


KEHIDUPAN POLITIK, EKONOMI, SOSIAL-BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA
1). Bahasa dan tulisan -> mengenal budaya tulis (bahasa sanskerta, huruf pallawa)
2). Politik dan sistem pemerintahan -> mengenal sistem pemerintahan kerajaan (sebelumnya sistem pemerintahan desa)
3). Ekonomi dan sistem mata pencaharian hidup -> tidak ada pengaruh karena sebelumnya masyarakata sudah mengenal tradisi agraris, perdagangan dan pelayaran
4). Agama dan sosial budaya -> mengenal dewa-dewi (sebelumnya animisme dan dinamisme), mengenal sistem kasta/sistem pelapisan sosial
5). Seni bangun, seni pahat, dan relief candi -> banyak mendirikan bangunan candi. Seni patung dengan bentuk proporsional dan memiliki banyak atribut.
Kerajaan Bercorak Hindu Buddha di Indonesia

Kerajaan Tradisional Hindu Buddha Indonesia

BERAKHIRNYA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA
Pada akhir abad ke-13 seiring berkembang pesat nya pengaruh islam dari timur tengah, kerajaan-kerajaan islam mulai berdiri di sumatera dan agama islam segera menyebar ke jawa dan semenanjung malaya lewat penaklukan dan penyebaran sistematis oleh walisongo.

Akibatnya, pengaruh agama dan kebudayaan hindu-buddha menurun dan pada akhir abad ke-15 islam adalah agama yang dominan di nusantara dan semenanjung malaya.

Agama buddha diperkenalkan kembali ke nusantara hanya pada abad ke-19 dengan kedatangan pedagang dan orang-orang tiongkok, srilanka dan imigran buddha lainnya.

REFERENSI:
Hapsari R. dan Adil M., 2017, Sejarah Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X, Jakarta, Penerbit Erlangga
Kemendikbud, 2017, Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1, Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar